skip to main |
skip to sidebar
Gue sering sekali menunda-nunda sesuatu yg harus gue kerjakan. Gue berharap akan mengerjakannya dengan sempurna. Jangankan sempurna, jadi aja tidak. Semua itu karena penundaan dan harapan dikerjakan dengan sempurna.
Yang gue terima adalah kerjaan gue ga pernah selesai, bahkan menumpuk. Parahnya lagi selamanya tidak pernah dikerjakan. Kadang ada yang terbuang sia-sia. Kadang ada yang meninggalkan masalah.
Tidak hanya itu, gue juga melakukannya terhadap makanan atau minuman. Kadang jika ingin memakan atau meminum sesuatu, seperti minuman kaleng ataupun snack, gue selalu menunggu saat yang tetap. Kadang menunggu saat yang tepat itu tidak pernah ada, sampai makanan dan minuman itu kadarluarsa.
Dan kejadian itu berlangsung bertahun-tahun. Sering kali makanan atau minuman gue basi. Hanya untuk menunggu saat yang sempurna atau yang tepat. Bahkan mimpi atau kerjaan yang gue tunda untuk menunggu saat yang tepat atau sempurna, yang gue tunda-tunda tidak pernah selesai. Kadang kerjaan pun, malah tidak pernah sempurna karena penundaan hanya membuat waktu deadline tanpa mengerjakan apapun.
Gue coba untuk menghilangkan waktu yang tepat dan sempurna itu. Adanya hanya waktu yang terbaik, yaitu waktu yang langsung dikerjakan setiap kita mempunyai pekerjaan ataupun hajat. Gue coba untuk menghilangkan dari mindset gue.
Gue mulai dari menulis setiap hal-hal yang perlu dikerjakan, hal-hal yang harus dilakukan dan barang-barang yang harus dibeli. Gue coba memfokuskan hidup gue dengan hal-hal yang baik. Dan saat ini fokus gue adalah terhadap penundaan.
Ternyata listnya, kerjaan gue banyak banget. Gue mengurutkannya, gue punya kerjaan dari zaman gue smp. Yaitu membersihkan jadwal sekolah dari lemari buku gue. Dari tahun 1997. Bahkan gue menemukan minuman saset dengan tanggal kadarluarsa 2001. LUAR BIASA !!!
Gue juga pernah mau menyumbang baju-baju kulliah dulu, yang harus gue keluarkan dari lemari baju gue. Masih beberapa tahun pun belum gue kerjakan. Sampai baju itu gue lihat da berjamur. Ampun, pun, pun,... pun deh !!
Gue list dari semua kerjaan gue dari yang berumur paling tua sampai yang paling muda. Dari yang paling susah sampai yang paling mudah. Gue kerjakan tanpa mengenal waktu yang sempurna ataupun libur. Dimana gue punya waktu, akan gue kerjakan. Bahkan sepulang kantorpun klo ga ada lembur , langusung gue kerjakan.
Sampai nyokap gue heran, pulang dari kantor gue bongkar lemari pakaian gue. Mencari baju-baju yang akan disumbangkan. “ Ga ada waktu lain?? ”, Kata nyokap gue. Gue da bertahun-tahun menunggu waktu lain ternyata ga pernah ada. Jadi gue jawab “Sekarang yang paling tepat, ma. Karena sekarng bisa dikerjakan”.
Gue punya Al Qur’an terjemahan. Dari pertama kali gue beli, mungkin skitar tahun 2004. Dan setiap tahunnya, gue berjanji untuk menghatamkannya sampai tahun 2011 baru beberapa halaman yang gue baca.
Gue ga pernah menunggu da kesempatan. Gue yang mencari waktu kapan dikerjakannya dan waktu itu gue cari secepatnya. Kerjaan gue dari tahun 1997 sampai 2011 pun mulai terhapus dari list gue. Dan gue lihat lemari tempat menyimpan makananpun sudah kosong, karena gue sudah membuang makanan atau minuman yang kadarluarsa. Bisa digunakan untuk barang yang lain.
Buku-buku yang gue beli, sekitar sepuluh buku. 2 buku novel dan 8 buku pelajaran belum pernah gue baca karena menunggu saat yang tepat. Dan gue juga punya banyak film-film dvd yang gue beli dari tahun 2007, adalah hadiah yang gue beli untuk diri gue sendiri karena lulus kuliah, belum gue tonton sama sekali.
Yang gue sesali adalah ternyata film-film yang gue beli,sebagian ceritanya bagus banget. Bisa bikin gue terharu dan ga bisa tidur selama 3 hari. Kenapa ga dari dulu gue nontonnya. Mungkin akan membawa inspirasi. Gue harus menyelesaikan sekitar 40 film lagi. Hah !!!
Al Qur’an terjemahan yang gue beli dari tahun 2004, sudah lebih dari setengahnya gue baca. Klo Al Qur’an yang arab gue da pernah hatam, hanya yang terjemahannya saja. Begitu juga dengan blog ini. Yang ga pernah selesai, karena menunggu waktu yang tepat, menunggu cerita yang baik dan banyak, menunggu beli buku tentang blog dan mempunyai pengetahuan yang pasti mengenai blog. Itu tidak akan pernah selesai, sampai kapanpun. Yang penting adalah memulai.
Gue lihat list yang banyak mulai berkurang, kamar gue pun terlihat menjadi lebih baik. Dan hal yang tidak pernah gue sangka, adalah perasaan gue yang begitu lega. Hutang gue dari 1997, sudah gue kerjakan. Gue merasa begitu lega dan bahagia. Walau terlihat begitu sibuk, tapi gue merasa bahagia dan begitu sempurna. Gue dapat mempergunakan waktu gue sehingga beban hutang dipikiran gue terselesaikan dan melepaskannya.
Saat yang sempurna dan tepat tidak pernah ada. Karena yang ada hanya adalah saat yang sempurna setelah semua terselesaikan.
Berbagi Mimpi, Cerita, Semangat dan Cahaya
Selasa, 29 Maret 2011
Jangan Pernah Menunggu Saat Yang Sempurna (29 Maret 2011)
Gue sering sekali menunda-nunda sesuatu yg harus gue kerjakan. Gue berharap akan mengerjakannya dengan sempurna. Jangankan sempurna, jadi aja tidak. Semua itu karena penundaan dan harapan dikerjakan dengan sempurna.
Yang gue terima adalah kerjaan gue ga pernah selesai, bahkan menumpuk. Parahnya lagi selamanya tidak pernah dikerjakan. Kadang ada yang terbuang sia-sia. Kadang ada yang meninggalkan masalah.
Tidak hanya itu, gue juga melakukannya terhadap makanan atau minuman. Kadang jika ingin memakan atau meminum sesuatu, seperti minuman kaleng ataupun snack, gue selalu menunggu saat yang tetap. Kadang menunggu saat yang tepat itu tidak pernah ada, sampai makanan dan minuman itu kadarluarsa.
Dan kejadian itu berlangsung bertahun-tahun. Sering kali makanan atau minuman gue basi. Hanya untuk menunggu saat yang sempurna atau yang tepat. Bahkan mimpi atau kerjaan yang gue tunda untuk menunggu saat yang tepat atau sempurna, yang gue tunda-tunda tidak pernah selesai. Kadang kerjaan pun, malah tidak pernah sempurna karena penundaan hanya membuat waktu deadline tanpa mengerjakan apapun.
Gue coba untuk menghilangkan waktu yang tepat dan sempurna itu. Adanya hanya waktu yang terbaik, yaitu waktu yang langsung dikerjakan setiap kita mempunyai pekerjaan ataupun hajat. Gue coba untuk menghilangkan dari mindset gue.
Gue mulai dari menulis setiap hal-hal yang perlu dikerjakan, hal-hal yang harus dilakukan dan barang-barang yang harus dibeli. Gue coba memfokuskan hidup gue dengan hal-hal yang baik. Dan saat ini fokus gue adalah terhadap penundaan.
Ternyata listnya, kerjaan gue banyak banget. Gue mengurutkannya, gue punya kerjaan dari zaman gue smp. Yaitu membersihkan jadwal sekolah dari lemari buku gue. Dari tahun 1997. Bahkan gue menemukan minuman saset dengan tanggal kadarluarsa 2001. LUAR BIASA !!!
Gue juga pernah mau menyumbang baju-baju kulliah dulu, yang harus gue keluarkan dari lemari baju gue. Masih beberapa tahun pun belum gue kerjakan. Sampai baju itu gue lihat da berjamur. Ampun, pun, pun,... pun deh !!
Gue list dari semua kerjaan gue dari yang berumur paling tua sampai yang paling muda. Dari yang paling susah sampai yang paling mudah. Gue kerjakan tanpa mengenal waktu yang sempurna ataupun libur. Dimana gue punya waktu, akan gue kerjakan. Bahkan sepulang kantorpun klo ga ada lembur , langusung gue kerjakan.
Sampai nyokap gue heran, pulang dari kantor gue bongkar lemari pakaian gue. Mencari baju-baju yang akan disumbangkan. “ Ga ada waktu lain?? ”, Kata nyokap gue. Gue da bertahun-tahun menunggu waktu lain ternyata ga pernah ada. Jadi gue jawab “Sekarang yang paling tepat, ma. Karena sekarng bisa dikerjakan”.
Gue punya Al Qur’an terjemahan. Dari pertama kali gue beli, mungkin skitar tahun 2004. Dan setiap tahunnya, gue berjanji untuk menghatamkannya sampai tahun 2011 baru beberapa halaman yang gue baca.
Gue ga pernah menunggu da kesempatan. Gue yang mencari waktu kapan dikerjakannya dan waktu itu gue cari secepatnya. Kerjaan gue dari tahun 1997 sampai 2011 pun mulai terhapus dari list gue. Dan gue lihat lemari tempat menyimpan makananpun sudah kosong, karena gue sudah membuang makanan atau minuman yang kadarluarsa. Bisa digunakan untuk barang yang lain.
Buku-buku yang gue beli, sekitar sepuluh buku. 2 buku novel dan 8 buku pelajaran belum pernah gue baca karena menunggu saat yang tepat. Dan gue juga punya banyak film-film dvd yang gue beli dari tahun 2007, adalah hadiah yang gue beli untuk diri gue sendiri karena lulus kuliah, belum gue tonton sama sekali.
Yang gue sesali adalah ternyata film-film yang gue beli,sebagian ceritanya bagus banget. Bisa bikin gue terharu dan ga bisa tidur selama 3 hari. Kenapa ga dari dulu gue nontonnya. Mungkin akan membawa inspirasi. Gue harus menyelesaikan sekitar 40 film lagi. Hah !!!
Al Qur’an terjemahan yang gue beli dari tahun 2004, sudah lebih dari setengahnya gue baca. Klo Al Qur’an yang arab gue da pernah hatam, hanya yang terjemahannya saja. Begitu juga dengan blog ini. Yang ga pernah selesai, karena menunggu waktu yang tepat, menunggu cerita yang baik dan banyak, menunggu beli buku tentang blog dan mempunyai pengetahuan yang pasti mengenai blog. Itu tidak akan pernah selesai, sampai kapanpun. Yang penting adalah memulai.
Gue lihat list yang banyak mulai berkurang, kamar gue pun terlihat menjadi lebih baik. Dan hal yang tidak pernah gue sangka, adalah perasaan gue yang begitu lega. Hutang gue dari 1997, sudah gue kerjakan. Gue merasa begitu lega dan bahagia. Walau terlihat begitu sibuk, tapi gue merasa bahagia dan begitu sempurna. Gue dapat mempergunakan waktu gue sehingga beban hutang dipikiran gue terselesaikan dan melepaskannya.
Saat yang sempurna dan tepat tidak pernah ada. Karena yang ada hanya adalah saat yang sempurna setelah semua terselesaikan.
Labels:
Buku Harian
Categories
- Buku Harian (7)
- Kado Buat Emak Dari Tuhan (1)
- My Spidol (6)
- Self Management (6)
Blog Archive
-
▼
2011
(20)
-
▼
Maret
(8)
- Nyamuk di benci tapi itu karunia
- Perempuan itu Ada yang seperti Ular, Ikan Lohan, K...
- Di balik Semua Kekurangan Mu, Kau Tetap Begitu Sem...
- Rumus Hidup Tentang Cewe dan Cowo (Khusus untuk cowo)
- Jadi Pribadi Yang Penuh Daya Tarik
- Cara Mudah Mengatur File Pribadi
- 7 Langkah Membangun Percaya Diri Yang Tak Tergoyahkan
- Jangan Pernah Menunggu Saat Yang Sempurna (29 Mare...
-
▼
Maret
(8)
0 comments:
Posting Komentar