Gue punya burung nuri yang bokap gue beli dari irian jaya. Bokap gue membawanya langsung saat dia sedang berada disana. Burung nuri gue mempunyai bulu yang bagus, berwarna merah ke ungu-unguan. Masih terasa perjuangan bokap gue saat membawanya kepesawat dan kerkelit lidah dengan penjaga saat membawanya dalam kargo.
Burung nuri gue sering beriul-siul ceria, bernyanyi dengan riang tetapi sayang setiap gue mau bermain dengan dia, selalu ada cara untuk membuang muka. Terlihat ketakutan, memperlihatkan wajah ingin disiksa. Sebenarnya gue cuma mau bermain-main saja. Setiap kali ingin diberi minum dia selalu mematuk tangan gue.
Terkadang, kalau lagi sial tangan ataupun jari gue sering tepatuk. Bengkak kadangpun berdarah karena paruh burung nuri sangat tajam. Paruh burung nuri digunakan untuk membuka kulit buah-buahan sehingga ujungnya memang tajam. Bayangkan saat paruhnya digunakan untuk membuka kulit buah-buakan dan digunakan untuk membuka kulit mu ?? Huahahahh.. Pasti akan terbayang bagaimana rasannya.
Burung nuri gue tidak pernah memberi sikap yang bersahabat dengan gue. Sangat sulit sekali untuk membuat dia mengerti. Wajarlah hewan..!! Tetapi sikapnya membuat gue malas berhubungan dengan dia. Bahkan kadang gue pernah berbuat tega sama dia. Terkadang klo dirumah tidak ada orang, burung nuri jarang gue kasih makan. Mudah-mudahan dia tidak punya penyakit maag. Hahahaha,.. !!
Walau ortu gue marah-marah, gue ga perduli. Hal yang paling membuat gue malas adalah memberi dia makan. Daripada gue harus mengorbankan tangan dan jari gue. Kadang gue hanya memberi air putih yang gue semprotkan dari selang ke dalam tempat minumnya.
Pada suatu malam, burung nuri gue teriak-teriak ga karuan. Teriakannya ga seperti biasa-nya. Burung nuri merupakan burung yang pandai. Teriakannya menandakan tanda sedang dalam bahaya. Beberapa burung puter gue memang mati dimakan musang. Burung puter memang tak sepandai burung nuri sehingga tidak banyak perlawanan.
Burung nuri gue terletak di halaman belakang. Untuk menuju kehalaman belakang melewati 3 pintu yang dikunci dan kunci-nya diletakan diberbagai tempat. Tentu memakan waktu yang lama. Saat gue mendengar burung nuri itu posisi gue sedang tidur dikamar. Sebernarnya gue males untuk kebelakang, orang tua gue karena hanya menggedor-gedor jendela kamar karena berhadapan langsung dengan posisi burung nuri hanya saja jaraknya berjauhan.
Kalau hanya dengan suara, huss,.. huss,.. Sambil memukul jendela. Musang mana takut. Tentu dia akan terus berusaha untuk memakan burung nuri gue. Sambil setengah terbangun, gue males banget untuk keluar. Kan ada orang tua gue yang sibuk, hass,.. huss,.. hass,.. huss,.. sambil menggedor, gedor jendela. Tentu jarak jendela kamar dengan sangkar burung nuri terlalu jauh sehingga musang tetap leluasa.
Setengah tidur, gue bermimpi, gue melihat burung nuri gue saat bermain-main, sambil bersiul-siul ceria, dan meloncati setiap batang didalam sangkar. Terlihat sangat lucu sekali. Gue lihat seakan-akan dia tersenyum, hal yang paling indah yang pernah gue lihat.
Tersadar saat gue dengar suara teriakan dia, dan loncatan-loncatan dalam sangkar. Gue masih belum bisa membayangkan apa yang sedang terjadi, tetapi yang gue tau, burung nuri gue sedang dalam bahaya.
Tanpa pikir panjang, gue loncat dari kamar tidur dan mencari 3 kunci untuk membuka pintu, gue masih mendengar teriakannya sangat keras. Pikiran gue benar-benar kosong saat itu. “Cari kunci, cari senter,.. Dan buka pintu..”.
Ternyata benar, musang itu bergelantungan diatas sangkar dan tangannya sibuk meraih burung nuri untuk dimakannya. Gue bingung saat gue lihat sisi kanan dan kiri, tidak ada apa-apa, yang dapat digunakan untuk senjata. Dengan tangan kosong, gue coba untuk mengusirnya, tapi musang itu naik keatas pohon tempat burung digantungkan.
“Waduh, musti gimana ne.. ??” pikir gue.
Kebiasaan pembantu gue untuk mengembalikan barang yang digunakan ternyata belum sembuh, gue lihat sapu dihalaman tidak jauh dari sangkar burung, dia lupa merapihkannya. Kebiasaan buruk pembantu gue ada gunanya juga, disaat genting. “Yah, lumayan ga gue complaint lagi !!”.
Gue ambil sapu dihalaman, gue balik ke sangkar, si musang ternyata belum menyerah dari pohon tangannya tetap memcoba untuk mencakar. Gue pukul tu musang diatas pohon dengan keras. Lalu dia naik keatas pagar belakang, gue ambil batu dan gue timbuk sekeras-nya. Tapi itu tidak membuatnya pergi dari pagar. Gue kejar , gue pukul dengan sapu sekeras mungkin. Dan akhirnya musang itu pergi.
Perjuangan gue untuk menghajar si musang sialan, yang udah memakan 3 burung puter gue, akhirnya sukses juga. Tanpa gue sadar burung nuri gue, memperhatikan gue saat itu. Dia hanya terdiam saja. Gue dekati burung nuri gue. Tanpa gue sadar, dia mendekati gue. Dan bersiul-siul, sambil manggut-manggut. Lucu sekali nuri ini.
Tidak seperti biasa, gue merasa burung nuri gue merasa nyaman dan aman saat berada didekat gue. Dia meloncat-lo ncat sambil bersiul-siul. “Hahahahah.. “ aku tertawa, “Kenapa ne burung jadi aneh?”
Setelah itu aku pergi meninggalkannya, dia mulai mengeraskan siulannya. Sampai beberapa jarak, gue menjauh. Burung nuri itu mulai berteriak-teriak lagi. Gue perhatikan disekeling gue ga ada musang atau binatang pemasangsa lainnya. Gue dekati burung nuri gue. Dia tidak berteriak-teriak melainkan kembali bersiul-siul.
“Dia ingin berada didekat ku” pikirku. Dia merasa aman. Sehingga dia ingin gue berada disamping sangkarnya. Si Nuri mendekati gue sambil bersiul-siul. Biasanya gue berada didekat sangkarnya bisa dipatok. Sekarang malah bersiul-siul. Gue tunggu sampai semua aman, sekitar 30 menit gue balik kekamar, ga mungkin kan gue tidur diluar, gara-gara menemai burung nuri??
Semenjak kejadian malam itu, si nuri ga pernah matok gue lagi, saat gue berada didekat sangkarnya. Apalagi jika gue memberi dia makan, dia selalu bersiul-siul dan bermain-main. Sekarang setiap gue melewati sangkarnya gue selalu mengajak dia bermain. Dan tidak hanya itu setiap gue bersiul dimanapun tempatnya, dia hapal gue yang bersiul, jika dia dengar, pasti dibalas-nya.
Ternyata nuri itu juga bisa mengenal dan merasa berterima kasih untuk menjadikannya sahabat. Ini luar biasa, tenyata Tuhan tidak hanya menciptakan hati untuk manusia. Tetapi hewanpun diberi hati sehingga mampu merasakan kasih sayang. So pesan gue ga cuma loe yang punya hati, jadi jangan pernah menyakiti walaupun dia hewan. Karena dia juga mampu merasakan kasih sayang.
skip to main |
skip to sidebar
Berbagi Mimpi, Cerita, Semangat dan Cahaya
Rabu, 13 April 2011
Categories
- Buku Harian (7)
- Kado Buat Emak Dari Tuhan (1)
- My Spidol (6)
- Self Management (6)
2 comments:
iya,,aku juga punya burung nuri hampir 10 tahun..tapi kemudian mati..sedih banget..padahal lucu -_-
Q juga punya 3 malahan(sombong abis hahahha)yang satu agak jinak,satu masih liar, yg satu sering keluar kandang...pas keluar kandang lucu sih g bisa terbang bebas cuma jalan kaki doang tp suka matok kin...sering masuk kamar adik gua,meja makan,nonkrongin tv,ruang tamu juga..trus kalou da tu brung semua pd lari takut dipatok...ada tips buat jinakin kin matoknya share dong dah kemana2 g nemu juga..kemaren liat di youtube da nuri diajarin nangis ala bayi gemesin banget..jadi pengen...
Posting Komentar