Hari yang paling bahagia buat gue. Jadwal gue kerja hari ini cuma pengambilan server, selesainya langsung pulang. Tidak bisa gue bayangkan, kalau hari ini gue bisa jalan-jalan bershoping-shopping ria. Gue sudah berencana untuk berhanting-hanting film dan buku-buku yang menarik. Gue sudah membuat daftar beberapa film dan buku yang ingin gue beli seperti I Am Number Four, Season of The Witch, Drive Angry dan lain-lain. Juga buku-buku keren seperti security hacking, Server dengan Ubuntu, Cari Uang dengan Blogging. “Hari yang menyenangkan !!”, pikir gue.
Gue berangkat dari rumah jam 9.30, naik kereta jadwal siang. Kereta untuk orang-orang yang malas atau memang sift siang. Pada kereta itu terlihat sepi tidak seperti kereta jadwal pagi yang seperti biasanya. Penuh sesak kadangpun sampai tidak bisa bergerak. Bahkan kita bisa tidur sambil berdiri tanpa harus berpegangan.
Gue bertemu salah seorang temen gue, namanya vivi. “Hi vie! Tumben masuk siang ?”, Sapa dan tanya gue.
“Hi,.. Iya lagi pengen aja. Gue da izin kok. Lagi malas berangkat pagi-pagi, pengen berangkat siang”, jawab-nya. Benerkan?? Sebagian kereta ini di isi oleh orang-orang yang malas. Termasuk gue. Kereta yang cukup lenggang, membuat gue dan dia banyak membuat pembicaraan.
Hal yang mengagetkan adalah setelah kereta hampir sampai di sudirman. Bos gue sms. Begini isi sms-nya, “Pengambilan server dibatalkan, sekarang kita meeting di setia budi building”.
“Anjriitttt !!!, bete banget gue”, pikir gue, setelah membaca sms. Tidak bermasalah pada semua rencana-rencana bahagia yang sudah gue buat tetapi gue bermasalah pada baju yang gue pake. Baju yang gue pake adalah seragam kuli angkat barang. Karena pada planning hari ini adalah gue harus mengambil server pada dua gedung yang tidak berjauhan. Hanya berjarak 2 kilometer. Dan gue berencana untuk jalan kaki menenpuh jarak tersebut. Sehingga gue merasa tidak perlu menggunakan baju kantor, melainkan hanya baju liburan dipantai.
Pikiran gue bener-bener ga karuan. “Yang bener aja, gue pake baju kaya gini. Masa mau meeting” protes gue. Lalu teman gue menimpalinya, “Loe ke Centro aja, beli baju.. Bereskan”.
“Waduh, additional cost dunk..”, pikir gue ga mau rugi. “Lagi pula mana sempat belanja di Centro, wong meetingnya sekarang”.
Akhirnya demi harga diri, gue ga datang ke meeting. Gue memilih untuk tetap distasiun, menunggu kereta selanjutnya untuk pulang lagi kerumah. Gue memilih untuk mematikan hp, demi untuk menjaga keamanan agar bos gue ga bisa menghubungi gue.
Sampai distasiun jam 9.30, sedangkan kereta selanjutnya untuk pulang kerumah jam 12.30. Waktu yang cukup lama, gue habiskan dengan menulis cerita ini dan membaca buku novel berbahasa inggris, sekalian untuk belajar, menambah vocabulary, impian gue juga untuk berpacaran dengan wanita asing. Huaahahah.. !! Intermezo.
Pada jam 11.00 bos gue yang lain, bbm gue. Hp yang gue matikan memang hp yang operasional biasa aktivitas. Tetapi hp yang bb, hanya gue gunakan untuk sebagian orang. Dia bilang katanya mau ditemani di ambassador.
“Huahahah.. Jalan-jalan” pikir gue.
“Siap, bos” jawab gue. Kemudian tentu-nya gue langsung mengarah ke mall ambasador. Tetapi aneh-nya setelah sampai di mall ambassador, bos gue yang satu ini, berintruksi untuk menunggunya didepan. Feeling gue mulai semakin tidak enak. Setelah sampai, dia tidak turun dari mobil, tetapi malah meminta gue untuk naik kedalam mobilnya.
“Mau kemana, mas ??”, tanya gue.
“Setia budi building, meeting”, jawabnya enteng.
“Kampretttttttttttttttt !!!”. teriak gue dalam hati. “Waduh, mas. Aku lagi pake baju kaya gini. Aku tunggu diluar aja, ya, mas.. Siteng ne !!”, gue mencoba untuk mengeles.
“Tenang aja,.. Pede aja lagi”, jawab dia.
Didalam ruang meeting ternyata lebih mengerikan daripada yang gue kira. Itu lebih seram dari rumah yang tidak ditinggali selama 15 tahun. Gue melihat setan-setan berdasi dengan rapih dan jas dalam ruang meeting bersama kuli angkat barang.
Dan tidak hanya itu, ternyata ada 3 meeting besar dengan direktur perusahaan-perusahaan besar. Gue ga bisa bayangkan, mereka menganggap gue apa?? Dengan baju kostum kuli jasa angkat barang. Salah satu meeting bertempat star buks, senayan city. Bisa dibayangkan tempat itu banyak sekali pengujung berbusana mentereng dan tentunya bersama dengan artis-artis cantik berdandan cantik dengan baju bermerk dan wanita-wanita cantik lainnya.
Tentunya gue disini adalah pusat perhatiannya. Bukan karena keren ataupun artis ternama tetapi costum badut bekantan muda. Bahkan satpam disenayan city pun itu melihat gue. Dia pikir gue copet kali. Jangankan mau meeting dengan direktur, mau kenalan ma SPG pun belum tentu dapat. Apalagi dengan wanita-wanita cantik lainnya di senayan city.
“Loe tenang aja, disini orang ga lihat dari custom loe. Tapi dari skill yang loe punya”, kata bos gue. “Klo presentasi loe, Oks. Itu yang mereka cari”.
“Bukan itu masalahnya, bos”, jawab gue ngeles.
“Terus apaan, dunk??”, Jawab bos gue dengan penasaraan.
“Dibelakang gue ada cewe cantik banget, pake baju ginian bisa nurunin derajat. Mana mau dia kenalan??”, sambil gue menoleh, menujukan posisi wanita itu. “Sial bener gue, mana banyak banget yang cantik-cantik. Sip, sip,.. Ya Nasibb !! Ampun, pun,.. pun !!”.
“Eh, jawa!! Biarpun loe pake baju berdasipun belum tentu dia mau ma loe. Muka ma dompet loe tu kurang mendukung”, jawab bos gue ketus dengan penuh canda. “Muka ma costum loe yang sekarang kan, sudah synchronise”.
Pelajaran berharga yang gue dapat adalah seharusnya gue sudah siap dengan pakaian yang lebih rapih. Tak perduli apapun yang terjadi. Seperti lebih baik datang lebih awal daripada terlambat. Karena tentunya kita tidak terburu-buru dengan perasaan yang khawatir. Menunggu itu lebih baik daripada terlambat bahkan kita dapat mengisi dengan hal-hal yang berguna. Membaca buku-buku atau pula dengan menulis. Kapanpun meeting dadakan gue sudah siap.
0 comments:
Posting Komentar