Gue punya masalah dengan perlakuan orang lain terhadap gue. Semua berawal dari gue yang tidak suka dengan sikap pacar gue. Menurut gue, ini termasuk ketidakadilan cinta. Hahahahah… Ternyata cinta yang begitu tulus dan suci, dan mampu mewarnai dunia, ternyata mengenal tidak keadilan juga. Tuhan ternyata menciptakan berpasangan-pasangan, begitu juga dengan cinta. Bisa terasa menyakitkan, juga bisa terasa menyenangkan. Berpasangan bukan ??
Gue memang tidak pernah bilang langsung dengan pacar gue. Kadang gue hanya manyun ataupun ngedumel, melihat kelakuannya yang tidak menyenangkan. Jarang gue marah-marah dengan dia. Semua kekesalan dan kekecewaan gue tersimpan dengan rapih dalam perasaan gue. Bahkan gue ga pernah menceritakannya untuk menjaga perasaannya. Jika suatu saat, itu semua sudah ga sanggup untuk gue tanggung. “Paling it’s over. Bereskann.. “.
Sampai suatu ketika, gue punya teman. Yang kenal dengan kekasih gue itu. Sebut aja si ember (Semoga aja, tu orang berasa !!). Dia dapat menebak apa yang terjadi dengan hubungan pacar gue. Ember meminta gue untuk menceritakan apa yang terjadi antara gue dengan pacar gue. Pasti gue tolak dunk. “Gila aja, ini rahasia production…”.
“Loe percaya aja ma gue, ga akan gue ceritakan ma siapapun. Siapa tau gue bisa bantu?”. Dia meyakinkan gue, “Gue kan temen loe, masa loe ga percaya ma gue??”.
“Sweet bagging !!”. Anehnya pada waktu itu memang kita sering pulang bareng dan bertemu dikereta tua (Kereta AC hasil donasi pemerintah Jepang,.. Hueeheh !!). Bukan karena satu kantor tapi hanya waktunya saja yang bertepatan. Kita bertemu untuk beberapa kali. Dia memang teman yang menyenangkan untuk bercerita hingga sampai di final station. Tanpa sengaja, dia bisa membuat gue yakin untuk bercerita.
Akhirnya rayuan penasarannya, membuat gue bercerita semuanya. Seperti orang sedang mau meminjam uang, yang membuat seribu janji untuk membuat kepercayaan dalam menjaga rahasia. BODOHNYA !! Gue percaya..
Dari jangka waktu 1 sampai 3 bulan memang ga ada issue apapun. Tetapi dalam waktu panjang setelah hampir 1 tahun lebih. Gue dan pacar gue sudah tidak berhubungan lagi. Saat segalanya sudah berakhir. Sudah ga ada masalah antara gue dan pacar gue, segala sudah diselesaikan walau tak pernah terselesaikan. Maksudnya sudah gue ikhlaskan. Dan gue sudah ga pernah bertemu dengan teman curhat gue lagi, si emberrrr. Kita pun berpisah setelah gue pindah kerja dan dia di tugaskan di lain tempat.
Saat setahun lebih berlalu. Gue pulang lembur dari kantor. Malam sudah sangat larut. Seperti bisa gue menunggu kereta ciujung, dalam larutan bintang. Tanpa sengaja, gue bertemu dengan teman lama gue. Dia teman waktu kecil gua dulu. Em,.. Sebut saja namanya si doel jhon. Hahahah.. Kaya nama pemeran film konyol setengah bokep zaman dulu. Semoga aja orangnya ga sadar.
Sudah lama kita ga bertemu. Gue ngobrol banyak dengan doel jhon. Cerita-cerita nostalgia, banyak mewarnai pembicaraan gue dan dia. Pembicaraan terus berlanjut dalam gelapnya malam distasiun kereta. Situasi pun menjadi memanas, sepanas kuping gue, saat ketika teman lamaku membahas masalah mantan pacar gue.
Seakan doel jhon menjawab semua tuduhan-tuduhan dan kekecewaan yang pernah gue layangkan kepada si ember. Padahal jarak antara antara doel jhon dan ember begitu jauh. Gue ga tahu jawaban itu tertuju kepada siapa? Yang jelas stament-nya menjawab semua keluahan-keluahan dan kekecewaan gue.
Waktu yang begitu lama, membuat racun itu tersebar begitu luas seperti sarang laba-laba yang melebar di atap rumah. Seharusnya ember dan doel jhon tidak saling berhubungan, kenapa begitu berhubungan? Berarti perantaranya adalah mantan gue.
Cerita yang begitu jauh, sekarang terjawab semuanya. Walaupun jawabannya tidak seperti yang gue inginkan. Tentunya membuat perasaan gue kecewa dan marah, hingga tak karuan. Justru gue lah, sekarang yang penuh dengan pertanyaan. Ember pun begitu sulit untuk dihubungi. Sehingga gue ga punya jawaban untuk klarifikasi semuanya. Klo kata bos gue “Merongos kan ??”.
Ga ada satu orangpun yang pernah gue nyanyikan seluruh kekecewaan dan keluhan gue kecuali dengan si ember. Semua prasangka pun tertuju kepada dia. Sayangnya dia sulit dihubungi. Gue ga tau, sejauh apa apple busuk itu tercium orang lain. Tentu saja, itu membuat images menjadi buruk dan hubungan dengan mantan gue, yang pertama-tama semua baik-baik saja menjadi seakan tersimpan masalah yang tak pernah terucap.
Menyesal pun ga ada gunanya. Seandainya gue ga pernah cerita, semua itu akan aman. Dan segala-nya menjadi berantakan saat si ember menceritakan semuanya. Ga ada yang bisa dipersalahkan. Hanya ada pengalaman berharga mengenai pentingnya menyimpan rahasia.
Buku sastrawan perancis yang pernah gue baca, pernah menuliskan “Rahasia, akan selamanya menjadi rahasia jika kita tidak pernah keluar dari mulut. Tetapi jika rahasia itu sudah keluar dari mulut, maka itu sudah bukan rahasia.”. Kenapa?? Kita tau bahwa tidak akan ada yang bisa mempertanggung jawabkan keamanan rahasia kita. Rahasia itu akan menajadi tanggung jawab kita sendiri. Loe ga bisa persalahkan siapapun atas terbongkarnya rahasia. So apapun yang terjadi. Saran gue, tetap jangan pernah bilang kepada siapapun.
Seandainya memang mau ceritapun, coba pergunakan alias atau disamarkan, sehingga orang tidak tau. Jangan pernah percayakan rahasia kita kepada siapapun. Pepatah indonesia berkata “Mulut mu harimau mu”. Sedangkan nasihat dari ilmu sastra barat berkata “Masalah itu timbul pada satu lubang, yaitu mulut dikarenakan salah makan ataupun salah ngomong”.
0 comments:
Posting Komentar